Langsung ke konten utama

Seri 5: Mengirim Email Otomatis dengan Template Dinamis

Pada seri sebelumnya, kita telah mempelajari Trigger dan Event Otomatis di Google Apps Script, pada  seri ini kita akan belajar cara:

  • Mengambil data dari Google Spreadsheet.

  • Membuat template email dengan variabel dinamis (misalnya nama, tanggal, status, dll).

  • Mengirim email otomatis ke setiap penerima menggunakan GmailApp.

Dengan pendekatan ini, kita bisa membuat sistem seperti:

  • Pengiriman notifikasi otomatis ke pelanggan.

  • Reminder tugas mingguan.

  • Atau laporan rutin ke tim — semuanya tanpa perlu dikirim manual.


📊 1. Struktur Spreadsheet

Sebagai contoh, kita buat Spreadsheet dengan struktur seperti ini:

NamaEmailStatusTanggal Kirim
Umirumahbajuumi@gmail.comBelum Dikirim
Rufaidahrufaidahcantik2022@gmail.comBelum Dikirim

Seri 5: Mengirim Email Otomatis dengan Template Dinamis

Simpan sheet dengan nama misalnya DataEmail.

🧱 2. Template Email

Kita bisa menyiapkan template langsung di kode, misalnya seperti ini:

const TEMPLATE_EMAIL = ` Halo {{nama}}, Kami ingin mengingatkan bahwa status Anda saat ini adalah: {{status}}. Terima kasih atas perhatian dan kerja samanya. Salam hangat, Tim Otomasi Kita `;

Kita akan mengganti {{nama}} dan {{status}} dengan data dari spreadsheet menggunakan JavaScript.


⚙️ 3. Membaca Data dari Spreadsheet

Sekarang kita buat fungsi untuk membaca data dari sheet dan mengirim emailnya satu per satu.

function kirimEmailOtomatis() { const ss = SpreadsheetApp.getActiveSpreadsheet(); const sheet = ss.getSheetByName('DataEmail'); const data = sheet.getDataRange().getValues(); // Lewati baris pertama (header) for (let i = 1; i < data.length; i++) { const [nama, email, status, tanggalKirim] = data[i]; // Hanya kirim jika belum dikirim if (status === "Belum Dikirim" && email) { // Ganti placeholder dengan data nyata let isiEmail = TEMPLATE_EMAIL .replace('{{nama}}', nama) .replace('{{status}}', status); // Kirim email GmailApp.sendEmail(email, "Notifikasi Status Anda", isiEmail); // Update status dan tanggal kirim di sheet sheet.getRange(i + 1, 3).setValue('Sudah Dikirim'); sheet.getRange(i + 1, 4).setValue(new Date()); Logger.log(`Email terkirim ke ${nama} (${email})`); } } }

Seri 5: Mengirim Email Otomatis dengan Template Dinamis 2





🧠 4. Penjelasan Kode

Mari kita uraikan sedikit:

  • getActiveSpreadsheet() → Mengambil spreadsheet yang sedang aktif.

  • getDataRange().getValues() → Mengambil semua data dalam bentuk array dua dimensi.

  • for (let i = 1; i < data.length; i++) → Melompati baris header.

  • GmailApp.sendEmail() → Fungsi bawaan Google Apps Script untuk mengirim email.

  • sheet.getRange().setValue() → Menulis ulang data ke spreadsheet (untuk menandai status pengiriman).

Dengan cara ini, setiap baris hanya akan dikirim sekali saja.


💡 5. Menambahkan Fitur CC, Lampiran, atau Format HTML

Kalau kita ingin membuat email yang lebih cantik, kita bisa gunakan HTML body:

function kirimEmailHTML() { const htmlBody = ` <p>Halo <b>{{nama}}</b>,</p> <p>Status Anda saat ini: <b>{{status}}</b>.</p> <p>Terima kasih,<br>Tim Otomasi Kita</p> `; const isiEmail = htmlBody .replace('{{nama}}', 'Andi') .replace('{{status}}', 'Aktif'); GmailApp.sendEmail('andi@example.com', 'Contoh Email HTML', '', { htmlBody: isiEmail }); }

Kita bisa juga menambahkan:

  • Lampiran → dengan attachments: [fileBlob]

  • CC / BCC → dengan cc: atau bcc: di parameter opsional.


🕐 6. Menjadwalkan Email Otomatis

Jika kita ingin fungsi kirimEmailOtomatis() berjalan otomatis setiap hari, tinggal tambahkan Trigger waktu seperti yang sudah kita bahas di Seri 4:

function buatTriggerEmailHarian() { ScriptApp.newTrigger('kirimEmailOtomatis') .timeBased() .everyDays(1) .atHour(8) .create(); }

Setelah dijalankan sekali, GAS akan mengirim email otomatis setiap jam 8 pagi sesuai data terbaru di sheet.


🧩 7. Tips Praktis

  • Tambahkan try...catch agar script tetap aman meski ada error email.

  • Gunakan Logger.log() untuk memantau hasil di Execution log.

  • Jika ingin mengirim ribuan email, perhatikan batas kuota Gmail (biasanya 100–150 email per hari untuk akun biasa).

Contoh error handling:

try { GmailApp.sendEmail(email, subject, body); } catch (err) { Logger.log("Gagal mengirim ke " + email + ": " + err); }

Pada seri ini kita sudah belajar:

  • Membuat template email dengan placeholder dinamis.

  • Mengambil data dari Spreadsheet.

  • Mengirim email otomatis dan memperbarui status.

  • Menjadwalkan pengiriman dengan trigger waktu.

Sekarang kita sudah bisa membuat sistem notifikasi email otomatis tanpa perlu server atau aplikasi tambahan — hanya dengan kekuatan Google Apps Script.


🔜 Seri Selanjutnya

➡️ Seri 6: Mengelola File dan Folder di Google Drive Secara Otomatis

Kita akan belajar bagaimana membuat, menyalin, memindahkan, dan menghapus file di Google Drive menggunakan script — sangat berguna untuk backup otomatis dan pengelolaan dokumen digital.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Efektif Menggunakan StringGrid

StringGrid merupakan salah satu VCL yang sangat berguna. Jika anda sudah familiar dengan Webbased Application, anda bisa analogikan StringGrid dengan Table. Table digunakan untuk meenampilkan data. Adapun StringGrid, selain sebagai komponen untuk menampilkan data, dia juga juga bisa sebagai tempat untuk memasukkan data, lihat gambar di bawah ini : Pada gambar di atas, saya menampilkan form jurnal umum sebagai contoh penggunaan StringGrid. Pada contoh di atas, stringgrid dipakai untuk memasukkan data item jurnal berupa Kode dan nama perkiraan, status Debet/Kredit dan Nominal. Untuk memanfaatkan Stringgrid saya mempunyai beberapa konstanta yang mencerminkan nomor urut kolom, misalnya _KolKode merujuk pada kolom Kode Perkiraan, _KolNama merujuk pada kolom Nama. Lebih jelasnya lihat baris kode berikut : Const _KolKode : Integer = 0; _KolNama : Integer = 1; _KolDK : Integer = 2; _KolNominal : Integer = 3; Konstanta-konstanta tersebut saya pakai di beberapa tempat. Diantaran...

Tanda-tanda programmer buruk

Dalam dunia pekerjaan, ada berbagai cara untuk menjadi tidak efektif. Berikut adalah beberapa perilaku yang sering terjadi pada beberapa programmer yang pernah saya kerjakan selama bertahun-tahun: "Saya Seorang Insinyur Perangkat Lunak, Bukan Programmer"  Anda tahu seperti apa mereka. Mereka membawa keyboard mekanis ke kantor? Mereka tidak bisa ikut dalam pertemuan harian karena terlalu sibuk memikirkan masalah tersebut (hanya butuh 5 menit untuk menyampaikan apa yang Anda pikirkan). Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan latte? Saya tidak begitu yakin bagaimana seseorang bisa menjadi begitu sombong dengan pengalaman 3 tahun, tapi begitulah adanya. Saya suka mengesankan orang dengan gelar pekerjaan saya. Siapa? Apa maksud Anda, tidak ada yang peduli. Mungkin sebaiknya Anda menghabiskan lebih banyak waktu untuk bekerja dan sedikit waktu untuk memikirkan status Anda? Papan Tulis di Belakang  Beberapa orang di industri ini memiliki gelar. Saya pernah bekerja deng...

Singleton Pattern

Motivasi Kadang ada keadaan di mana kita hanya boleh memiliki satu instan dari suatu kelas. Sebagai contoh, kita hanya boleh memiliki satu window manager (atau satu sistem file atau satu spooler printer) pada satu aplikasi. Biasanya singleton digunakan untuk managemen sumber daya internal maupun eksternal secara terpusat dan bisa diakses dimanapun. Singleton merupkan salah satu design pattern yang paling sederhana. Singleton hanya melibatkan satu kelas yang bertanggung jawab untuk menginstansiasi dirinya sendiri dan pada saat yang bersamaan menyediakan akses secara global terhadap instan tersebut. Pada pattern singleton, instan bisa diakses dari manapun tanpa harus memanggil contructor dari kelas instan tersebut Tujuan • Memastikan bahwa satu kelas hanya bisa dibuat instannya sekali. • Menyediakan akses secara global terhadap instan singleton tersebut. Implementasi Pada bahasa pemrograman Java, implementasi dari singleton adalah dengan membuat sebuah atribut static pada...