Langsung ke konten utama

Seri 4: Trigger dan Event Otomatis di Google Apps Script

Setelah kita belajar mengotomasi Google sheets menggunakan script,  pada  seri ini, kita akan mempelajari bagaimana cara membuat script yang berjalan otomatis menggunakan Trigger di Google Apps Script (GAS). Kita juga akan mempraktikkan contoh nyata — misalnya mengirim email otomatis ketika spreadsheet diubah, atau menjalankan tugas rutin setiap jam.


🔍 Apa Itu Trigger?

Trigger adalah pemicu yang membuat fungsi tertentu berjalan secara otomatis berdasarkan event tertentu.
Dengan trigger, kita tidak perlu klik tombol Run setiap kali ingin menjalankan script.

Secara umum, ada dua jenis trigger di GAS:

  1. Simple Trigger (Trigger Sederhana)
    Contoh: onOpen(), onEdit(), onInstall()
    → Tidak perlu diset di menu mana pun, otomatis aktif.

  2. Installable Trigger (Trigger yang Diinstal)
    → Bisa diatur waktu, event, atau sumber dokumen tertentu.
    → Dibuat melalui editor atau script.


⚙️ 1. Simple Trigger: onOpen() dan onEdit()

Simple trigger dijalankan otomatis ketika peristiwa tertentu terjadi.

Misalnya, kita ingin menampilkan pesan selamat datang saat file Spreadsheet dibuka.

function onOpen() { SpreadsheetApp.getUi() .alert('Selamat datang di spreadsheet otomatis kita!'); }


Trigger dan Event Otomatis di Google Apps Script

Trigger dan Event Otomatis di Google Apps Script


💡 Fungsi ini harus bernama tepat onOpen(), tidak bisa diganti nama lain.

Begitu juga dengan onEdit(), yang akan otomatis berjalan setiap kali ada sel yang diubah:

function onEdit(e) { const range = e.range; const value = e.value; Logger.log(`Sel ${range.getA1Notation()} diubah menjadi: ${value}`); }

📘 Catatan penting:

  • Simple trigger tidak bisa mengakses layanan berhak istimewa (seperti Gmail, Calendar, atau Drive dengan izin penuh).

  • Jika kita butuh itu, gunakan Installable Trigger.


🕐 2. Installable Trigger: Mengatur Waktu atau Event

Installable trigger bisa kita atur agar fungsi berjalan otomatis pada interval waktu tertentu, atau ketika event spesifik terjadi.

📅 Contoh: Menjalankan Script Setiap Hari

Misalnya kita ingin mengirim laporan otomatis setiap pagi pukul 7.

function kirimLaporanHarian() { MailApp.sendEmail( "tim@perusahaan.com", "Laporan Harian", "Halo tim, ini laporan otomatis dari Google Apps Script kita." ); }

Sekarang kita tambahkan trigger-nya:

  1. Buka menu Triggers di Apps Script (Ikon jam ⏰ di toolbar kiri).

    Trigger dan Event Otomatis di Google Apps Script


  2. Klik + Add Trigger.

  3. Pilih fungsi kirimLaporanHarian.

  4. Pilih event type: Time-driven.

  5. Atur agar berjalan Setiap hari – 7 pagi.

  6. Klik Save.

Setelah itu, GAS akan menjalankan fungsi ini otomatis setiap hari pukul 07.00!


✨ 3. Trigger Berbasis Event Spreadsheet

Kita juga bisa membuat trigger yang berjalan saat Spreadsheet diubah oleh siapa pun.

Misalnya kita ingin otomatis menandai baris sebagai “Sudah Diperbarui” saat kolom tertentu diubah:

function onEdit(e) { const sheet = e.source.getActiveSheet(); const range = e.range; if (range.getColumn() === 2) { // Jika kolom B diubah sheet.getRange(range.getRow(), 3).setValue('Sudah Diperbarui'); } }

Setiap kali kolom B berubah, kolom C akan otomatis terisi teks "Sudah Diperbarui".
Sederhana tapi sangat berguna untuk otomatisasi pelacakan data.


🚀 4. Membuat Trigger Melalui Script

Kita juga bisa membuat installable trigger langsung lewat kode, bukan manual dari UI.

function buatTriggerOtomatis() { ScriptApp.newTrigger('kirimLaporanHarian') .timeBased() .everyDays(1) .atHour(7) .create(); }

💡 Jalankan buatTriggerOtomatis() sekali saja, dan Google akan menjadwalkan trigger otomatis harian untuk kita.


🧠 Tips Praktis

  • Gunakan Logger.log() untuk debugging fungsi yang dijalankan oleh trigger.

  • Untuk fungsi onEdit(e), parameter e menyimpan info seperti range, value, dan user.

  • Gunakan try...catch untuk menangani error agar script tidak berhenti mendadak.

Contoh:

function onEdit(e) { try { const value = e.value; Logger.log('Nilai baru:', value); } catch (error) { Logger.log('Terjadi kesalahan: ' + error); } }

Pada seri ini kita telah belajar:

  • Apa itu trigger dan jenis-jenisnya.

  • Cara membuat onOpen() dan onEdit().

  • Cara menjadwalkan fungsi otomatis harian.

  • Dan cara membuat trigger lewat script.

Dengan trigger, kita bisa membuat Spreadsheet atau Dokumen yang “hidup”, bereaksi otomatis tanpa kita jalankan manual — inilah salah satu kekuatan utama Google Apps Script.


🔜 Seri Selanjutnya

➡️ Seri 5: Mengirim Email Otomatis dengan Template Dinamis

Kita akan belajar membuat sistem pengiriman email otomatis menggunakan GmailApp, lengkap dengan variabel dinamis dari Spreadsheet.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Efektif Menggunakan StringGrid

StringGrid merupakan salah satu VCL yang sangat berguna. Jika anda sudah familiar dengan Webbased Application, anda bisa analogikan StringGrid dengan Table. Table digunakan untuk meenampilkan data. Adapun StringGrid, selain sebagai komponen untuk menampilkan data, dia juga juga bisa sebagai tempat untuk memasukkan data, lihat gambar di bawah ini : Pada gambar di atas, saya menampilkan form jurnal umum sebagai contoh penggunaan StringGrid. Pada contoh di atas, stringgrid dipakai untuk memasukkan data item jurnal berupa Kode dan nama perkiraan, status Debet/Kredit dan Nominal. Untuk memanfaatkan Stringgrid saya mempunyai beberapa konstanta yang mencerminkan nomor urut kolom, misalnya _KolKode merujuk pada kolom Kode Perkiraan, _KolNama merujuk pada kolom Nama. Lebih jelasnya lihat baris kode berikut : Const _KolKode : Integer = 0; _KolNama : Integer = 1; _KolDK : Integer = 2; _KolNominal : Integer = 3; Konstanta-konstanta tersebut saya pakai di beberapa tempat. Diantaran...

Tanda-tanda programmer buruk

Dalam dunia pekerjaan, ada berbagai cara untuk menjadi tidak efektif. Berikut adalah beberapa perilaku yang sering terjadi pada beberapa programmer yang pernah saya kerjakan selama bertahun-tahun: "Saya Seorang Insinyur Perangkat Lunak, Bukan Programmer"  Anda tahu seperti apa mereka. Mereka membawa keyboard mekanis ke kantor? Mereka tidak bisa ikut dalam pertemuan harian karena terlalu sibuk memikirkan masalah tersebut (hanya butuh 5 menit untuk menyampaikan apa yang Anda pikirkan). Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan latte? Saya tidak begitu yakin bagaimana seseorang bisa menjadi begitu sombong dengan pengalaman 3 tahun, tapi begitulah adanya. Saya suka mengesankan orang dengan gelar pekerjaan saya. Siapa? Apa maksud Anda, tidak ada yang peduli. Mungkin sebaiknya Anda menghabiskan lebih banyak waktu untuk bekerja dan sedikit waktu untuk memikirkan status Anda? Papan Tulis di Belakang  Beberapa orang di industri ini memiliki gelar. Saya pernah bekerja deng...

Singleton Pattern

Motivasi Kadang ada keadaan di mana kita hanya boleh memiliki satu instan dari suatu kelas. Sebagai contoh, kita hanya boleh memiliki satu window manager (atau satu sistem file atau satu spooler printer) pada satu aplikasi. Biasanya singleton digunakan untuk managemen sumber daya internal maupun eksternal secara terpusat dan bisa diakses dimanapun. Singleton merupkan salah satu design pattern yang paling sederhana. Singleton hanya melibatkan satu kelas yang bertanggung jawab untuk menginstansiasi dirinya sendiri dan pada saat yang bersamaan menyediakan akses secara global terhadap instan tersebut. Pada pattern singleton, instan bisa diakses dari manapun tanpa harus memanggil contructor dari kelas instan tersebut Tujuan • Memastikan bahwa satu kelas hanya bisa dibuat instannya sekali. • Menyediakan akses secara global terhadap instan singleton tersebut. Implementasi Pada bahasa pemrograman Java, implementasi dari singleton adalah dengan membuat sebuah atribut static pada...