Langsung ke konten utama

Belajar React #1 — Memulai Perjalanan Belajar Saya

Kenapa Saya Belajar React

React adalah salah satu library JavaScript paling populer untuk membangun antarmuka pengguna modern. Banyak perusahaan besar menggunakannya, komunitasnya kuat, dokumentasinya lengkap, dan peluang kerja di bidang Front-End yang menggunakan React sangat luas.

Saya memutuskan untuk belajar React dari dasar, benar-benar dari level pemula, dengan tujuan:

  • Memahami konsep fundamental React, bukan hanya menghafal syntax.

  • Membangun aplikasi nyata menggunakan React.

  • Mendokumentasikan proses belajar saya agar bermanfaat bagi orang lain.

  • Menjadikan tulisan ini sebagai arsip pribadi untuk bahan evaluasi dan pengingat.


Cara Saya Belajar React

Saya mengikuti pendekatan belajar bertahap, berbasis praktik, dan berorientasi pada pemahaman konsep. Setiap topik yang saya pelajari akan saya dokumentasikan di blog ini lengkap dengan contoh kode, catatan kesalahan, dan hal-hal yang saya pelajari.

Setiap artikel akan terdiri dari:

  1. Topik yang dipelajari

  2. Kenapa topik tersebut penting

  3. Pemahaman konsep dengan bahasa sederhana

  4. Contoh kode atau implementasi kecil

  5. Masalah yang saya temui dan solusinya

  6. Hasil belajar di akhir artikel


Rencana Belajar React

Berikut roadmap belajar React yang saya buat untuk diri saya sendiri:

MingguMateri Belajar
1Apa itu React? Kenapa React? Instalasi & Setup Project dengan Vite
2JSX, Components, Props
3State & Event Handling
4List Rendering & Conditional Rendering
5Hooks dasar (useState, useEffect)
6Form & Controlled Components
7Routing dengan React Router
8Context API
9Fetch API & Axios
10Deploy ke Vercel/Netlify

Target Output dari Proses Belajar Ini

Di akhir pembelajaran ini, saya menargetkan untuk:

  • Membuat minimal satu aplikasi React dari awal sampai selesai

  • Memahami cara kerja React tanpa bergantung pada tutorial YouTube

  • Mendapatkan dokumentasi belajar yang bisa dibagikan ke developer lain

  • Memiliki portfolio nyata di GitHub dan blog


Komitmen Saya

Saya akan mempublikasikan satu artikel setiap minggu. Saya percaya bahwa konsistensi lebih penting daripada kecepatan—yang penting terus belajar dan terus bergerak.

Jika kamu mengikuti seri ini atau ingin belajar bersama, silakan tinggalkan komentar atau pertanyaan. Kita bisa berkembang bersama.

Sampai jumpa di artikel selanjutnya: Belajar React #2 — Mengenal JSX, Component, dan Props

Terima kasih sudah membaca 🙏


Disclaimer: Saya masih pemula. Jika ada kesalahan atau penjelasan yang kurang tepat, saya sangat terbuka untuk masukan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Efektif Menggunakan StringGrid

StringGrid merupakan salah satu VCL yang sangat berguna. Jika anda sudah familiar dengan Webbased Application, anda bisa analogikan StringGrid dengan Table. Table digunakan untuk meenampilkan data. Adapun StringGrid, selain sebagai komponen untuk menampilkan data, dia juga juga bisa sebagai tempat untuk memasukkan data, lihat gambar di bawah ini : Pada gambar di atas, saya menampilkan form jurnal umum sebagai contoh penggunaan StringGrid. Pada contoh di atas, stringgrid dipakai untuk memasukkan data item jurnal berupa Kode dan nama perkiraan, status Debet/Kredit dan Nominal. Untuk memanfaatkan Stringgrid saya mempunyai beberapa konstanta yang mencerminkan nomor urut kolom, misalnya _KolKode merujuk pada kolom Kode Perkiraan, _KolNama merujuk pada kolom Nama. Lebih jelasnya lihat baris kode berikut : Const _KolKode : Integer = 0; _KolNama : Integer = 1; _KolDK : Integer = 2; _KolNominal : Integer = 3; Konstanta-konstanta tersebut saya pakai di beberapa tempat. Diantaran...

Tanda-tanda programmer buruk

Dalam dunia pekerjaan, ada berbagai cara untuk menjadi tidak efektif. Berikut adalah beberapa perilaku yang sering terjadi pada beberapa programmer yang pernah saya kerjakan selama bertahun-tahun: "Saya Seorang Insinyur Perangkat Lunak, Bukan Programmer"  Anda tahu seperti apa mereka. Mereka membawa keyboard mekanis ke kantor? Mereka tidak bisa ikut dalam pertemuan harian karena terlalu sibuk memikirkan masalah tersebut (hanya butuh 5 menit untuk menyampaikan apa yang Anda pikirkan). Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan latte? Saya tidak begitu yakin bagaimana seseorang bisa menjadi begitu sombong dengan pengalaman 3 tahun, tapi begitulah adanya. Saya suka mengesankan orang dengan gelar pekerjaan saya. Siapa? Apa maksud Anda, tidak ada yang peduli. Mungkin sebaiknya Anda menghabiskan lebih banyak waktu untuk bekerja dan sedikit waktu untuk memikirkan status Anda? Papan Tulis di Belakang  Beberapa orang di industri ini memiliki gelar. Saya pernah bekerja deng...

Singleton Pattern

Motivasi Kadang ada keadaan di mana kita hanya boleh memiliki satu instan dari suatu kelas. Sebagai contoh, kita hanya boleh memiliki satu window manager (atau satu sistem file atau satu spooler printer) pada satu aplikasi. Biasanya singleton digunakan untuk managemen sumber daya internal maupun eksternal secara terpusat dan bisa diakses dimanapun. Singleton merupkan salah satu design pattern yang paling sederhana. Singleton hanya melibatkan satu kelas yang bertanggung jawab untuk menginstansiasi dirinya sendiri dan pada saat yang bersamaan menyediakan akses secara global terhadap instan tersebut. Pada pattern singleton, instan bisa diakses dari manapun tanpa harus memanggil contructor dari kelas instan tersebut Tujuan • Memastikan bahwa satu kelas hanya bisa dibuat instannya sekali. • Menyediakan akses secara global terhadap instan singleton tersebut. Implementasi Pada bahasa pemrograman Java, implementasi dari singleton adalah dengan membuat sebuah atribut static pada...