Langsung ke konten utama

Seri 9 — Membuat Web App dengan Google Apps Script

Pada seri sebelumnya, kita telah belajar Menghubungkan Google Apps Script dengan API Eksternal. Pada seri ini, kita akan belajar membuat Web App menggunakan Google Apps Script (GAS).
Dengan Web App, kita bisa membuat aplikasi berbasis web yang berjalan di server Google — tanpa harus menyewa hosting, tanpa backend kompleks, dan dapat diakses lewat URL!

Kita akan membahas:

  1. Apa itu Web App di GAS

  2. Bagaimana Web App bekerja

  3. Struktur fungsi doGet() dan doPost()

  4. Membuat Web App sederhana

  5. Men-deploy Web App

  6. Mengirim data dari HTML ke GAS

  7. Contoh Web App mini (form input → Spreadsheet)


✅ 1. Apa Itu Web App di GAS?

Web App di Google Apps Script adalah aplikasi web yang berjalan di server Google, dapat diakses melalui URL publik/privat, serta dapat menerima HTTP request (GET/POST).

Dengan Web App, kita dapat:
✅ Membuat form custom
✅ Membaca/menulis data ke Google Sheets
✅ Membuat dashboard sederhana
✅ Integrasi API


✅ 2. Cara Kerja Web App

Web App bekerja menggunakan dua fungsi utama:

FungsiTujuan
doGet(e)Menangani permintaan GET (misal halaman utama)
doPost(e)Menangani permintaan POST (misal submit form)

Masing-masing fungsi akan mengembalikan response berupa:

  • HTML

  • JSON

  • Text


✅ 3. Struktur Dasar Web App

Fungsi doGet()

function doGet(e) { return ContentService.createTextOutput("Hello Web App!"); }

Akses URL → browser akan menampilkan:

Hello Web App!

Fungsi doPost()

function doPost(e) { return ContentService.createTextOutput("POST response"); }

doPost() biasanya dipakai untuk menerima data form.


✅ 4. Membuat Web App Sederhana (HTML Output)

function doGet() { const html = HtmlService.createHtmlOutput(` <h1>Selamat Datang di Web App Kita!</h1> <p>Dibuat dengan Google Apps Script ✨</p> `); return html; }

✅ 5. Deploy Web App

  1. Klik Deploy → New deployment

  2. Pilih type: Web app

  3. Isi nama

  4. Set:

  • Execute as: Me

  • Who has access: Anyone / Anyone with link

  1. Klik Deploy

GAS akan memberikan URL. Itulah alamat Web App kita!

Halaman Web dengan Google Apps Script



✅ 6. Menambahkan HTML Terpisah

Daripada menulis HTML dalam string, kita bisa pisahkan:

File Code.gs

function doGet() { return HtmlService.createTemplateFromFile("index").evaluate(); }

File index.html

<!DOCTYPE html> <html> <body> <h2>Halo dunia dari index.html!</h2> </body> </html>

Halaman dengan html dan google apps script



✅ 7. Komunikasi HTML → GAS (google.script.run)

HTML dapat memanggil fungsi GAS menggunakan google.script.run.

Code.gs

function hello(name) { return `Halo, ${name}!`; }

index.html

<!DOCTYPE html> <html> <body> <input id="nama" placeholder="Nama"> <button onclick="send()">Kirim</button> <p id="result"></p> <script> function send() { const nama = document.getElementById("nama").value; google.script.run .withSuccessHandler(function(res){ document.getElementById("result").innerHTML = res; }) .hello(nama); } </script> </body> </html>

Sekarang kita sudah bisa memanggil fungsi GAS dari halaman web!

Halaman web input nama



✅ 8. Contoh Web App Mini

Form input → simpan ke Spreadsheet

Code.gs

const SHEET = SpreadsheetApp.getActive().getSheetByName("Data"); function doGet() { return HtmlService.createTemplateFromFile("form").evaluate(); } function simpan(data) { SHEET.appendRow([new Date(), data.nama, data.email]); return "Data tersimpan!"; }

form.html

<!DOCTYPE html> <html> <body> <h2>Form Input</h2> <label>Nama:</label> <input id="nama"><br><br> <label>Email:</label> <input id="email"><br><br> <button onclick="submit()">Simpan</button> <p id="res"></p> <script> function submit() { const data = { nama: document.getElementById("nama").value, email: document.getElementById("email").value }; google.script.run .withSuccessHandler(res => { document.getElementById("res").innerHTML = res; }) .simpan(data); } </script> </body> </html>

✅ Hasil: Data dari form akan otomatis masuk ke Google Sheets.

Form Input

Hasil input



✅ 9. Mengembalikan JSON Response

function doGet(e) { const data = { pesan: "Halo JSON", tanggal: new Date() }; return ContentService.createTextOutput(JSON.stringify(data)) .setMimeType(ContentService.MimeType.JSON); }

return json



✅ 10. Tips Penting

Tips
Gunakan HtmlService untuk HTML
Pisahkan HTML & GS agar rapi
Gunakan google.script.run untuk komunikasi
Log pakai console.log()

✅ Catatan Keamanan

Jika data sensitif → gunakan:

  • Limited access (domain-only)

  • Validation

  • Jangan expose fungsi sensitif di HTML


Di seri ini kita belajar membuat aplikasi web sederhana menggunakan Google Apps Script:

✔ Konsep Web App (GET/POST)
✔ Fungsi dasar doGet() dan doPost()
✔ Output HTML
✔ File HTML terpisah
✔ Komunikasi HTML ↔ GAS
✔ Example: Form → Sheet

Dengan kemampuan ini, kita bisa mulai membangun berbagai solusi:
✅ Form internal
✅ Portal mini
✅ Dashboard
✅ Integrasi API

Mulai dari administrasi kantor, sekolah, hingga workflow bisnis!

Pada artikel berikutnya kita akan belajar Membuat Dashboard Visual dari Data Spreadsheet

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Efektif Menggunakan StringGrid

StringGrid merupakan salah satu VCL yang sangat berguna. Jika anda sudah familiar dengan Webbased Application, anda bisa analogikan StringGrid dengan Table. Table digunakan untuk meenampilkan data. Adapun StringGrid, selain sebagai komponen untuk menampilkan data, dia juga juga bisa sebagai tempat untuk memasukkan data, lihat gambar di bawah ini : Pada gambar di atas, saya menampilkan form jurnal umum sebagai contoh penggunaan StringGrid. Pada contoh di atas, stringgrid dipakai untuk memasukkan data item jurnal berupa Kode dan nama perkiraan, status Debet/Kredit dan Nominal. Untuk memanfaatkan Stringgrid saya mempunyai beberapa konstanta yang mencerminkan nomor urut kolom, misalnya _KolKode merujuk pada kolom Kode Perkiraan, _KolNama merujuk pada kolom Nama. Lebih jelasnya lihat baris kode berikut : Const _KolKode : Integer = 0; _KolNama : Integer = 1; _KolDK : Integer = 2; _KolNominal : Integer = 3; Konstanta-konstanta tersebut saya pakai di beberapa tempat. Diantaran...

Tanda-tanda programmer buruk

Dalam dunia pekerjaan, ada berbagai cara untuk menjadi tidak efektif. Berikut adalah beberapa perilaku yang sering terjadi pada beberapa programmer yang pernah saya kerjakan selama bertahun-tahun: "Saya Seorang Insinyur Perangkat Lunak, Bukan Programmer"  Anda tahu seperti apa mereka. Mereka membawa keyboard mekanis ke kantor? Mereka tidak bisa ikut dalam pertemuan harian karena terlalu sibuk memikirkan masalah tersebut (hanya butuh 5 menit untuk menyampaikan apa yang Anda pikirkan). Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan latte? Saya tidak begitu yakin bagaimana seseorang bisa menjadi begitu sombong dengan pengalaman 3 tahun, tapi begitulah adanya. Saya suka mengesankan orang dengan gelar pekerjaan saya. Siapa? Apa maksud Anda, tidak ada yang peduli. Mungkin sebaiknya Anda menghabiskan lebih banyak waktu untuk bekerja dan sedikit waktu untuk memikirkan status Anda? Papan Tulis di Belakang  Beberapa orang di industri ini memiliki gelar. Saya pernah bekerja deng...

Singleton Pattern

Motivasi Kadang ada keadaan di mana kita hanya boleh memiliki satu instan dari suatu kelas. Sebagai contoh, kita hanya boleh memiliki satu window manager (atau satu sistem file atau satu spooler printer) pada satu aplikasi. Biasanya singleton digunakan untuk managemen sumber daya internal maupun eksternal secara terpusat dan bisa diakses dimanapun. Singleton merupkan salah satu design pattern yang paling sederhana. Singleton hanya melibatkan satu kelas yang bertanggung jawab untuk menginstansiasi dirinya sendiri dan pada saat yang bersamaan menyediakan akses secara global terhadap instan tersebut. Pada pattern singleton, instan bisa diakses dari manapun tanpa harus memanggil contructor dari kelas instan tersebut Tujuan • Memastikan bahwa satu kelas hanya bisa dibuat instannya sekali. • Menyediakan akses secara global terhadap instan singleton tersebut. Implementasi Pada bahasa pemrograman Java, implementasi dari singleton adalah dengan membuat sebuah atribut static pada...