Langsung ke konten utama

Seri 2: Dasar Pemrograman di Google Apps Script

Mengenal Editor, Fungsi, dan Eksekusi Script

Di seri sebelumnya, kita sudah mengenal apa itu Google Apps Script (GAS) dan mengapa ia bisa menjadi alat yang sangat membantu untuk mengotomasi pekerjaan di ekosistem Google Workspace.

Nah, di seri kedua ini kita akan mulai menulis kode pertamanya. Kita akan berkenalan dengan editor Apps Script, memahami struktur fungsi, menjalankan script, hingga mempelajari cara membaca log dan pesan error.

Tujuannya sederhana: setelah membaca artikel ini, kita sudah bisa menulis dan menjalankan program kecil di GAS dengan benar.


💻 1. Membuka Google Apps Script Editor

Ada dua cara utama untuk membuka editor Google Apps Script:

A. Dari Google Sheets (Container-bound Script)

  1. Buka dokumen Google Sheets baru.

  2. Pilih menu Extensions → Apps Script.

  3. Sebuah tab baru akan terbuka berisi editor dengan file bernama Code.gs.
    Inilah tempat kita menulis script yang menempel pada file spreadsheet tersebut.

Google Sheet Open Google Apps Script


B. Dari Halaman Utama Apps Script

  1. Buka https://script.google.com/.

  2. Klik New Project.

  3. Beri nama proyeknya, misalnya “Latihan GAS Seri 2”.

Kedua cara ini menghasilkan editor yang sama, hanya saja script dari Sheets terikat pada dokumen tertentu, sedangkan proyek baru berdiri sendiri (standalone).


🧠 2. Struktur Dasar Fungsi di GAS

Semua kode di Google Apps Script berbentuk fungsi JavaScript.
Bentuk dasarnya seperti ini:

function namaFungsi() { // blok perintah di sini }

Setiap fungsi akan dijalankan secara manual atau otomatis tergantung cara pemanggilannya.
Mari kita buat fungsi sederhana:

function haloDunia() { Logger.log("Halo dari Google Apps Script!"); }

Google Apps Script


Untuk menjalankannya:

  1. Klik tombol ▶️ Run di atas editor.

  2. Tunggu hingga proses selesai.

  3. Pada bagian bawah akan muncul execution log

execution log


Kita akan melihat pesan:

[INFO] Halo dari Google Apps Script!

🚀 3. Menjalankan Script Pertama Kali dan Memberi Izin

Saat pertama kali menjalankan script, Google akan meminta izin untuk mengakses data di akun kita.
Langkahnya:

  1. Klik tombol Run.

  2. Muncul dialog Authorization required → klik Review permissions.

  3. Pilih akun Google kita.

  4. Klik Allow jika script berasal dari proyek kita sendiri.



Proses ini penting karena setiap script yang berinteraksi dengan data pengguna (misalnya Sheets, Gmail, Drive) harus mendapat izin eksplisit.


🧾 4. Melihat Hasil Eksekusi & Log

GAS menyediakan cara mudah untuk melihat hasil eksekusi dengan fungsi:

Logger.log("Teks apapun bisa kita tampilkan di sini");

Hasil log bisa kita lihat dengan:

  • Menu View → Logs, atau

  • Shortcut Ctrl + Enter

Selain Logger.log, kita juga bisa memakai:

console.log("Pesan debug");

untuk hasil yang muncul di Execution log yang lebih lengkap.


⚠️ 5. Menangani Error Dasar

Saat menulis kode, error adalah hal biasa. Beberapa kesalahan umum di Apps Script antara lain:

Jenis ErrorPenyebabSolusi Singkat
ReferenceErrorSalah penulisan nama variabel/fungsiCek kembali ejaan
TypeErrorMemanggil method dari objek yang belum adaGunakan Logger.log() untuk debug nilai variabel
Authorization ErrorBelum memberi izin aksesJalankan ulang dan beri izin

Tips cepat:

  • Gunakan log untuk melacak nilai variabel.

  • Perhatikan baris yang ditunjukkan pesan error di editor.

  • Baca pesan error dari tab Executions untuk detail waktu dan penyebabnya.


🧮 6. Contoh Praktik Sederhana: Menulis ke Google Sheets

Sekarang kita buat contoh nyata: menulis data ke sel di Google Sheets.

Langkahnya:

  1. Buka spreadsheet baru.

  2. Pilih Extensions → Apps Script.

  3. Ganti kode di editor dengan:

function tulisData() { const sheet = SpreadsheetApp.getActiveSpreadsheet().getActiveSheet(); sheet.getRange("A1").setValue("Halo, ini data dari Apps Script!"); }

Google Apps Script


  1. Klik Run ▶️, beri izin jika diminta.

  2. Kembali ke spreadsheet — di sel A1 akan muncul teks baru.



Dengan hanya tiga baris kode, kita sudah berhasil mengotomatiskan tugas di Google Sheets!


Pada seri ini, kita telah belajar hal-hal mendasar dalam Google Apps Script:

  • Cara membuka editor

  • Menulis fungsi sederhana

  • Menjalankan dan memberi izin script

  • Melihat hasil log

  • Menangani error dasar

Langkah kecil ini adalah pondasi penting sebelum kita beralih ke hal-hal yang lebih menarik seperti trigger otomatis, pengiriman email, dan integrasi API.


📅 Seri Selanjutnya:

➡️ Seri 3 — Mengotomasi Google Sheets Menggunakan Script
Kita akan mulai membuat otomasi nyata di spreadsheet: membaca dan menulis data secara dinamis, menambahkan baris otomatis, dan membuat format yang diatur lewat script.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Efektif Menggunakan StringGrid

StringGrid merupakan salah satu VCL yang sangat berguna. Jika anda sudah familiar dengan Webbased Application, anda bisa analogikan StringGrid dengan Table. Table digunakan untuk meenampilkan data. Adapun StringGrid, selain sebagai komponen untuk menampilkan data, dia juga juga bisa sebagai tempat untuk memasukkan data, lihat gambar di bawah ini : Pada gambar di atas, saya menampilkan form jurnal umum sebagai contoh penggunaan StringGrid. Pada contoh di atas, stringgrid dipakai untuk memasukkan data item jurnal berupa Kode dan nama perkiraan, status Debet/Kredit dan Nominal. Untuk memanfaatkan Stringgrid saya mempunyai beberapa konstanta yang mencerminkan nomor urut kolom, misalnya _KolKode merujuk pada kolom Kode Perkiraan, _KolNama merujuk pada kolom Nama. Lebih jelasnya lihat baris kode berikut : Const _KolKode : Integer = 0; _KolNama : Integer = 1; _KolDK : Integer = 2; _KolNominal : Integer = 3; Konstanta-konstanta tersebut saya pakai di beberapa tempat. Diantaran...

Tanda-tanda programmer buruk

Dalam dunia pekerjaan, ada berbagai cara untuk menjadi tidak efektif. Berikut adalah beberapa perilaku yang sering terjadi pada beberapa programmer yang pernah saya kerjakan selama bertahun-tahun: "Saya Seorang Insinyur Perangkat Lunak, Bukan Programmer"  Anda tahu seperti apa mereka. Mereka membawa keyboard mekanis ke kantor? Mereka tidak bisa ikut dalam pertemuan harian karena terlalu sibuk memikirkan masalah tersebut (hanya butuh 5 menit untuk menyampaikan apa yang Anda pikirkan). Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan latte? Saya tidak begitu yakin bagaimana seseorang bisa menjadi begitu sombong dengan pengalaman 3 tahun, tapi begitulah adanya. Saya suka mengesankan orang dengan gelar pekerjaan saya. Siapa? Apa maksud Anda, tidak ada yang peduli. Mungkin sebaiknya Anda menghabiskan lebih banyak waktu untuk bekerja dan sedikit waktu untuk memikirkan status Anda? Papan Tulis di Belakang  Beberapa orang di industri ini memiliki gelar. Saya pernah bekerja deng...

Singleton Pattern

Motivasi Kadang ada keadaan di mana kita hanya boleh memiliki satu instan dari suatu kelas. Sebagai contoh, kita hanya boleh memiliki satu window manager (atau satu sistem file atau satu spooler printer) pada satu aplikasi. Biasanya singleton digunakan untuk managemen sumber daya internal maupun eksternal secara terpusat dan bisa diakses dimanapun. Singleton merupkan salah satu design pattern yang paling sederhana. Singleton hanya melibatkan satu kelas yang bertanggung jawab untuk menginstansiasi dirinya sendiri dan pada saat yang bersamaan menyediakan akses secara global terhadap instan tersebut. Pada pattern singleton, instan bisa diakses dari manapun tanpa harus memanggil contructor dari kelas instan tersebut Tujuan • Memastikan bahwa satu kelas hanya bisa dibuat instannya sekali. • Menyediakan akses secara global terhadap instan singleton tersebut. Implementasi Pada bahasa pemrograman Java, implementasi dari singleton adalah dengan membuat sebuah atribut static pada...