Langsung ke konten utama

Seri 1: Pengenalan Google Apps Script

Sudah lama tidak menulis di blog ini. Bukan karena tidak peduli dengan blog ini tapi karena memang banyak kesibukan dan kekurangan bahan postingan. Hal ini disebabkan karena blog ini memang khusus membahas delphi. Karena pertimbangan semakin jarang orang menggunakan Delphi, maka saya putuskan untuk menulis apapun yang bermanfaat bagi para pengunjung. Saya tidak membatasi hanya membahas pemrograman, saya akan menulis apapun. Pada kesempatan kali ini saya akan memulai sebuah tulisan berseri tentang Google Apps Script (GAS). Silakan mengikuti. 

Langkah Pertama Menuju Otomasi di Google Workspace


🔍 Apa Itu Google Apps Script?

Bayangkan kita bisa membuat spreadsheet (google sheet) yang otomatis mengirim email, memformat data, atau bahkan berkomunikasi dengan API luar — tanpa server dan tanpa harus install apa pun.
Itulah kekuatan Google Apps Script (GAS).

google workspace

Google Apps Script adalah platform serverless berbasis JavaScript yang disediakan oleh Google untuk mengotomasi, memperluas, dan mengintegrasikan layanan-layanan di ekosistem Google Workspace seperti:

  • Google Sheets

  • Google Docs

  • Google Drive

  • Gmail

  • Google Calendar

  • dan lainnya

Jadi, kita bisa menganggapnya sebagai “otak tambahan” di balik aplikasi-aplikasi Google yang biasa kita gunakan setiap hari.


⚙️ Mengapa Google Apps Script Penting?

Bagi pengguna biasa, GAS bisa membantu menghemat waktu dengan mengotomasi pekerjaan berulang.
Bagi programmer, GAS adalah pintu masuk cepat ke dunia otomasi cloud dan integrasi API.

Beberapa contoh kegunaannya:

  • Mengirim laporan otomatis setiap minggu lewat email

  • Membuat format data otomatis di spreadsheet

  • Mengambil data dari API eksternal dan menampilkannya di Google Sheets

  • Membuat dashboard mini berbasis web menggunakan Google Sheet sebagai database


🧠 Bahasa yang Digunakan

Google Apps Script menggunakan sintaks JavaScript modern (ECMAScript 5+).
Artinya, jika kita sudah familiar dengan JavaScript di web, kita bisa langsung menulis script-nya tanpa banyak belajar ulang.

Contoh paling sederhana:

function helloWorld() { Logger.log("Hello, Google Apps Script!"); }

Jika kita menjalankan kode ini, hasilnya akan muncul di tab Execution Log seperti berikut:

[INFO] Hello, Google Apps Script!

🚀 Dua Jenis Script: Container-bound vs Standalone

Google Apps Script bisa dibuat dalam dua bentuk:

  1. Container-bound script
    Script yang “menempel” pada dokumen seperti Google Sheet, Google Form, atau Google Doc.
    Biasanya dibuat langsung dari menu:

    Extensions → Apps Script
  2. Standalone script
    Script yang berdiri sendiri, bisa diakses lewat:
    https://script.google.com/
    Jenis ini cocok untuk proyek besar atau integrasi API eksternal.


🧩 Contoh: Hello World di Google Sheet

Coba langkah sederhana ini:

  1. Buka Google Sheets baru.

  2. Klik Extensions → Apps Script.

  3. Hapus isi editor dan ganti dengan:

function onOpen() { SpreadsheetApp.getUi().alert("Halo dari Google Apps Script!"); }
  1. Klik tombol Run ▶️, lalu berikan izin akses.

  2. Kembali ke Google Sheets, reload halaman.
    Kita akan melihat pesan pop-up muncul:
    “Halo dari Google Apps Script!”

🎉 Selamat! Kita baru saja menulis script pertamamu.


🧭 Kapan Sebaiknya Menggunakan Apps Script?

Gunakan Apps Script ketika kita ingin:

  • Mengotomasi pekerjaan berulang di Google Workspace

  • Menghubungkan beberapa layanan Google secara otomatis

  • Membuat aplikasi ringan tanpa perlu hosting atau server

  • Mengembangkan solusi cepat tanpa kompleksitas backend


Demikian tadi pengantar tentang google apps script. Semoga dengan pengantar ini bisa menjadi modal awal kita untuk mempelajarai tools keren ini. 


📅 Seri Selanjutnya:

➡️ Seri 2 — Dasar Pemrograman di Google Apps Script
Kita akan belajar struktur kode, fungsi, dan cara mengeksekusi script dengan benar, termasuk mengenal authorization scope serta error yang sering muncul.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Efektif Menggunakan StringGrid

StringGrid merupakan salah satu VCL yang sangat berguna. Jika anda sudah familiar dengan Webbased Application, anda bisa analogikan StringGrid dengan Table. Table digunakan untuk meenampilkan data. Adapun StringGrid, selain sebagai komponen untuk menampilkan data, dia juga juga bisa sebagai tempat untuk memasukkan data, lihat gambar di bawah ini : Pada gambar di atas, saya menampilkan form jurnal umum sebagai contoh penggunaan StringGrid. Pada contoh di atas, stringgrid dipakai untuk memasukkan data item jurnal berupa Kode dan nama perkiraan, status Debet/Kredit dan Nominal. Untuk memanfaatkan Stringgrid saya mempunyai beberapa konstanta yang mencerminkan nomor urut kolom, misalnya _KolKode merujuk pada kolom Kode Perkiraan, _KolNama merujuk pada kolom Nama. Lebih jelasnya lihat baris kode berikut : Const _KolKode : Integer = 0; _KolNama : Integer = 1; _KolDK : Integer = 2; _KolNominal : Integer = 3; Konstanta-konstanta tersebut saya pakai di beberapa temp...

Tanda-tanda programmer buruk

Dalam dunia pekerjaan, ada berbagai cara untuk menjadi tidak efektif. Berikut adalah beberapa perilaku yang sering terjadi pada beberapa programmer yang pernah saya kerjakan selama bertahun-tahun: "Saya Seorang Insinyur Perangkat Lunak, Bukan Programmer"  Anda tahu seperti apa mereka. Mereka membawa keyboard mekanis ke kantor? Mereka tidak bisa ikut dalam pertemuan harian karena terlalu sibuk memikirkan masalah tersebut (hanya butuh 5 menit untuk menyampaikan apa yang Anda pikirkan). Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan latte? Saya tidak begitu yakin bagaimana seseorang bisa menjadi begitu sombong dengan pengalaman 3 tahun, tapi begitulah adanya. Saya suka mengesankan orang dengan gelar pekerjaan saya. Siapa? Apa maksud Anda, tidak ada yang peduli. Mungkin sebaiknya Anda menghabiskan lebih banyak waktu untuk bekerja dan sedikit waktu untuk memikirkan status Anda? Papan Tulis di Belakang  Beberapa orang di industri ini memiliki gelar. Saya pernah bekerja deng...

Singleton Pattern

Motivasi Kadang ada keadaan di mana kita hanya boleh memiliki satu instan dari suatu kelas. Sebagai contoh, kita hanya boleh memiliki satu window manager (atau satu sistem file atau satu spooler printer) pada satu aplikasi. Biasanya singleton digunakan untuk managemen sumber daya internal maupun eksternal secara terpusat dan bisa diakses dimanapun. Singleton merupkan salah satu design pattern yang paling sederhana. Singleton hanya melibatkan satu kelas yang bertanggung jawab untuk menginstansiasi dirinya sendiri dan pada saat yang bersamaan menyediakan akses secara global terhadap instan tersebut. Pada pattern singleton, instan bisa diakses dari manapun tanpa harus memanggil contructor dari kelas instan tersebut Tujuan • Memastikan bahwa satu kelas hanya bisa dibuat instannya sekali. • Menyediakan akses secara global terhadap instan singleton tersebut. Implementasi Pada bahasa pemrograman Java, implementasi dari singleton adalah dengan membuat sebuah atribut static pada...